Demfarm
padi adalah salah satu metode penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan secara
nyata “cara” dan atau “hasil” penerapan suatu inovasi teknologi padi yang
telah teruji dan menguntungkan bagi petani yang di aksanakan oleh kelompok tani, dengan
luasan 1-5 ha. Demfarm padi sebagai sarana pembelajaran petani dimaksudkan adalah untuk : (1) Mempercepat
proses diseminasi teknologi padi kepada petani; (2) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap petani dalam penerapan teknologi padi; (3) Menerapkan berbagai metode penyuluhan; (4)
Menumbuh kembangkan kelembagaan petani; dan (5) Menumbuh kembangkan penyuluh
swadaya.
Komponen
Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi, terdiri dari :
1.Petani
peserta pemberdayaan demfarm berasal dari satu poktan yang sama dengan jumlah
15-25 orang atau disesuaikan dengan jumlah anggota kelompok yang ada
dilapangan; 2.Penyuluh pendamping
berperan sebagai fasilitator dalam prosespemberdayaan petani; 3.Teknologi yang
digunakan telah teruji (secara teknis mudah diterapkan, secara ekonomi
menguntungkan dan secara sosial budaya dapat diterima masyarakat), meliputi
benih, pupuk berimbang, pola tanam, pengendalian OPT, pascapanen, pengolahan
hasil dan pemasaran; 4.Pelaksanaan demfarm menggunakan motto
belajar melalui bekerja dan belajar dengan melihat (learning by doing and
learning seeing), dilakukan dengan menerapkan beberapa metode penyuluhan
(sekolah lapang, Farmers Field Days,dan lainnya); 5.Bahan pembelajaran
demfarm berupa: Benih padi,Pupuk (Urea,NPK, Organik) dan Pestisida.
di Kabupaten Cirebon kegiatan denfarm dilaksanakan di 6 lokasi yang tersebar di 3 wilayah BP3K yang difasilitasi melalui dana APBN dekonsentrasi melalui Satker BAKORLUH Jawa Barat dan satu unit diantaranya aadalah dilaksanakan oleh Kelompok Purba Jaya desa Purbawinangun BP3K Plumbon.
Petani pelaksana kegiatan denfarm di desa ini adalah sdr. Nono Cahyono. luas denfarm 1,5 Ha terdiri 1 Ha dengan menggunakan benih Inpari 10, dan 0,5 Ha menggunakan benih Way Apoburu. sebar pada tanggal 5 Maret 2014 dan tanam pada tanggal 25 Maret 2014 dan aplikasi penggunaan pupuk yang dilakukan diantaranya adalah Urea 150 kg, NPK Ponska 450 kg dan Pupuk Organik sebanyak 3000 kg. dalam 1 Ha.
Panen pada tanaman padi ini diperkirakan semula adalah tanggal 2 Juli 2014 namun ternyata dapat dipanen mulai tanggal 23 Juni kemarin dan diperoleh hasil ubinan rata-rata 4,3 kg. atau setara dengan 6,9 Ton per Ha GKP sedangkan untuk benih Way Apoburu diperoleh ubin rata-rata 5,4 kg yang setara dengan 8,65 Ton GKP per Hektar. sementara lahan dilokasi pelaksanaan denfarm ini sebelum menggunakan sistem tanam Jajar Legowo 2 produktivitasnya hanya antara 5 sd 6 Ton per Ha saja.
Penyuluh yang mengawal dan mendampingi petani dalam pelaksanaan denfarm desa Purbawinangun ini adalah sdri. Dewi Pusparini,SP. dia adalah seorang THL-TBPP yang memegang wilayah binaan desa tersebut.
Pada saat panen denfarm ini banyak disaksikan oleh para petani sekitar dan para pejabat pembina diantaranya pejabat Pelaksana Teknis Sdr. Asep Pamungkas,SP,MP./Kepala Bidang Tan Pangan dan Hortikultura dari BKP5K Kabupaten yang didampingingin sejumlah pejabat dan petugas lain seperti kasubid Hortikultura Sdri. Siti Asiyah,SAP., Kepala BP3K Plumbon Sdr.Sutono,SPKP. Penyuluh Kabupaten sdr. Nandang Jumhari,SP., Hj. Yatty Nuryati,SP., H. Emon Sulaeman,SPKP. para Penyuluh Pendamping dari BP3K Plumbon dan PUMK dana Dekon dari Kabupaten Cirebon.
Pada saat panen denfarm ini banyak disaksikan oleh para petani sekitar dan para pejabat pembina diantaranya pejabat Pelaksana Teknis Sdr. Asep Pamungkas,SP,MP./Kepala Bidang Tan Pangan dan Hortikultura dari BKP5K Kabupaten yang didampingingin sejumlah pejabat dan petugas lain seperti kasubid Hortikultura Sdri. Siti Asiyah,SAP., Kepala BP3K Plumbon Sdr.Sutono,SPKP. Penyuluh Kabupaten sdr. Nandang Jumhari,SP., Hj. Yatty Nuryati,SP., H. Emon Sulaeman,SPKP. para Penyuluh Pendamping dari BP3K Plumbon dan PUMK dana Dekon dari Kabupaten Cirebon.