Balai
Penelitian Kacang-kacangan Dan Umbi-umbian atau Balitkabi di Kabupaten Malang,
Jawa Timur, siap melepas varietas unggul baru kedelai yang toleran kekeringan
pada akhir tahun ini.
Kepala
Balitkabi M. Muchlish Adie mengatakan, Balitkabi siap menamai galur harapan
DV/2984-330 sebagai calon varietas kedelai toleran kekeringan dengan nama
Dering 1. ”Ini calon varietas unggul kedelai terbaru di Indonesia,” kata
Muchlish kepada Tempo sehabis sahur, Jumat, 27 Juli 2012.
Calon
varietas unggul itu merupakan hasil riset Tim pemulia selama enam tahun.
Muchlish ikut dalam Tim pemulia yang diketuai Suhartina. Pemulia lainnya adalah
Purwantoro, Novita Nugrahaeni, Suyanto, Dan Arifin.
Tim pemulia
tertantang menjawab risiko kekeringan terhadap kedelai yang ditanam pada musim
kemarau kedua Juni-Juli sekaligus untuk mengusahakan peningkatan produktivitas
Dan mempercepat swasembada kedelai. Indonesia menjadi importir kedelai sejak
1976.
Tim pemulia
sudah menjalani sidang pelepasan calon varietas kedelai toleran kekeringan
DV/2984-330 di Badan Benih Nasional Kementerian Pertanian pada 2 April 2012.
Pelepasan Dering 1 menambah jumlah varietas unggul kedelai menjadi 74 varietas.
Sejauh ini
varietas yang terbukti toleran kekeringan adalah Wilis Dan Tidar yang
masing-masing dilepas pada 1983 Dan 1987. Sedangkan koleksi plasma nutfah kedelai
toleran kekeringan yang Ada di Balitkabi antara lain MLG 2805, MLG 2984, MLG
3474, MLG 3072, Dan MLG 2999.
Genotip itu
telah digunakan sebagai tetua dalam persilangan buatan program perakitan
varietas kedelai. Sehingga penelitian terhadap varietas yang memiliki
keunggulan toleran kekeringan sekaligus berumur genjah Dan berdaya hasil
optimal masih berpotensi untuk dikembangkan.
Suhartina
menambahkan, galur harapan DV/2984-330 merupakan persilangan tunggal varietas
unggul Davros dengan MLG 2984. DV/2984-330 mampu tumbuh dengan baik walau dalam
kondisi kekeringan yang berbunga di umur 35 Hari sampai dengan masa panen umur
81 Hari.
Hasil uji
multilokasi di 16 lokasi yang kering seperti Probolinggo, Jombang Dan
Mojokerto, terbukti galur harapan memiliki potensi hasil tertinggi mencapai 2,8
ton per hektare, dengan hasil rata-rata 2 ton per hektare.
Umumnya
varietas kedelai lain berbunga pada umur 35 Hari setelah tanam, yang bila tak
mendapat pengairan secara cukup berpotensi menurunkan hasil panen. Tapi galur
harapan justru mampu beradaptasi Dan tumbuh baik setinggi 57 sentimeter meski
tanpa pengairan atau dalam kondisi kekeringan.
Galur
harapan pun tahan rebah Dan jumlah polong per tanaman sekitar 38 polong,
dengan kandungan protein 34,2 persen, kandungan lemak 17,1 persen, Dan berat
100 biji rata-rata 10,7 gram. Selain itu, DV/2984-330 juga lebih toleran
terhadap serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura) Dan hama pengisap polong
(Riptortus linearis), serta toleran terhadap penyakit karat daun.
Galur
harapan itu diseleksi dari uji daya hasil lanjutan (UDHL) 30 galur kedelai yang
toleran kekeringan pada fase reproduktif. UDHL menghasilkan 10 galur. Sembilan
galur lagi (ARG/GCP-335, ARG/GCP-334-407, LK/3474, SV-7-1011, LK/3474-404,
SV-7-1014, SV-7-1012, Dan MLG 2805) siap diuji multilokasi.
(Admin )
Kiriman : Penyuluhan Padi