>

Selasa, 31 Januari 2017

APEL BERSAMA PENYULUH CHERBON

Untuk kali pertama Penyuluh Pertanian Cherbon melaksanakan Apel Bersama di Kelembagaan baru yakni Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon yang menangani nasibnya mulai Januari 2017 ini dan langsung dibina Kepala Dinas Bpk. Dr. Ir. H. Ali Efendi, MM. mulai tahun ini Dinas Pertanian dibentuk Bidang baru yakni Bidang Penyuluhan yang khusus menangani kegiatan penyuluhan pertanan di Kabupaten Cirebon. Penyuluh Pertanian pindah dan masuk di bidang ini mulai awal Januari 2017 dari tempat semula kelembagaan penyuluhan yang menanganinya dan resmi dibubarkan pada 30 Desember 2016 yang lalu, Apel bersama yang dilaksanakan setiap bulan dianggap penting karena berguna sebagai wahana tukar menukar informasi bagi Penyuluh yang sehari-harinya banyak bergelud dengan permasalahan para pelaku utama di lapangan yang tentunya penyelesaiannya memerlukan penanganan lebih lanjut memerlukan bantuan pihak-pihak lain  tentu kesempatan pertemuan pada acara apel bersama ini adalah saatnya karena semua ada pimpinan, pejabat berwenang, pihak terkait semua ada dan bila instruksi pimpinan langsung dapat didengar penyuluh sehingga lebih jelas dan gamblang tidak menimbulkan bias pengertian seperti bila informasi diterima melalui pihak lain yang terjadi biasanya suka nambah atau malah kurang sehingga menimbulkan persepsi  yang beda-beda. tentu juga yang lebih penting adalah menjalin silaturahmi diantara kita bersama sehingg keluarga besar Dinas Pertanian Kab Cirebon lebih akrab ... kompak ... dan hasil kinerja lebih mantaaabbbb .... semoga.  (Empie)

Minggu, 20 Juli 2014

RUBEN ONZU DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI DESA LUWUNG







Kelembagaan Ekonomi Petani di Desa Luwung Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon terus berkembang dengan usaha pengolahan hasil pertanian diantaranya pembuatan Kecap. Lembaga ekonomi petani yang kini telah berbadan hukum dalam bentuk Koperasi Pertanian Si Utik Desa Luwung ini merupakan dampak kegiatan pembelajaran FMA melalui Program FEATI di Kabupaten Cirebon yang lalu.
Pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan kecap ini merupakan hasil pembelajaran FMA (Farmer Managed Activites) atau kegiatan penyuluhan yang dikelola sesuai keinginan petani sendiri  melalui Program FEATI dan oleh karena yang dipelajari sesuai kebutuhan dan keinginan sendiri maka walaupun program FEATI telah selesai, pengetahuan dan keterampilannya terus dapat diaplikasikan sampai sekarang hingga tumbuh sebagai usaha agribisnis di desa Luwung ini.













Kelembagaan ekonomi petani Si Utik yang di ketuai oleh Ibu Jumyasih desa Luwung ini peningkatan dan pengembangannya terus dibina dan didampingi Penyuluh Pertanian Sdri. Nur Duniati,SPt. bersama kelompok Penyuluh BP3K Mundu.
Kecap yang diproduksi lembaga ekonomi petani dengan merek dagang Kecap Cap Dua Tik Tok ini telah dikenal masyarakat sekitar, bahkan pada beberapa waktu yang lalu sempat disinggahi Crew TranTV bersama pembawa acara kondang Ruben Onzu. yang pada gambar terlihat kehadirannya disambut meriah oleh para aggota dan masyarakat sekitar desa Luwung ini dan Ruben asyik turut berproses pada pembuatan kecap bersama para ibu-ibu anggota kelembagaan ekonomi desa tersebut.
Semoga kehadiran Ruben Onzu dan crew TranTV di Koptan Si Utik Desa Luwung ini dapat menambah semangat dan gairah para ibu-ibu di kelembagaan ekonomi petani desa ini dan kecap-kecap yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan lancar dan berkelanjutan sehingga pendapatan petani lancar dan terus meningkat dan ekonomi masyarakat terus terangkat. Aamiiin. *** (Empie)

Selasa, 24 Juni 2014

DENFARM PADI DI DESA PURBAWINANGUN BP3K PLUMBON


Demfarm padi adalah salah satu metode penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan secara nyata “cara” dan atau “hasil” penerapan suatu inovasi teknologi padi yang telah teruji dan menguntungkan bagi petani yang di aksanakan oleh kelompok tani, dengan luasan 1-5 ha. Demfarm padi sebagai sarana pembelajaran petani dimaksudkan adalah untuk : (1) Mempercepat proses diseminasi teknologi padi kepada petani; (2) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dalam penerapan teknologi padi;  (3) Menerapkan berbagai metode penyuluhan; (4) Menumbuh kembangkan kelembagaan petani; dan (5) Menumbuh kembangkan penyuluh swadaya.

Komponen Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi, terdiri dari :
1.Petani peserta pemberdayaan demfarm berasal dari satu poktan yang sama dengan jumlah 15-25 orang atau disesuaikan dengan jumlah anggota kelompok yang ada dilapangan;  2.Penyuluh pendamping berperan sebagai fasilitator dalam prosespemberdayaan petani; 3.Teknologi yang digunakan telah teruji (secara teknis mudah diterapkan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial budaya dapat diterima masyarakat), meliputi benih, pupuk berimbang, pola tanam, pengendalian OPT, pascapanen, pengolahan hasil dan pemasaran; 4.Pelaksanaan demfarm menggunakan motto belajar melalui bekerja dan belajar dengan melihat (learning by doing and learning seeing), dilakukan dengan menerapkan beberapa metode penyuluhan (sekolah lapang, Farmers Field Days,dan lainnya); 5.Bahan pembelajaran demfarm berupa: Benih padi,Pupuk (Urea,NPK, Organik) dan Pestisida.

di Kabupaten Cirebon kegiatan denfarm dilaksanakan di 6 lokasi yang tersebar di 3 wilayah BP3K yang difasilitasi melalui dana APBN dekonsentrasi melalui Satker BAKORLUH Jawa Barat dan satu unit diantaranya aadalah dilaksanakan oleh Kelompok Purba Jaya desa Purbawinangun BP3K Plumbon.
Petani pelaksana kegiatan denfarm di desa ini adalah sdr. Nono Cahyono. luas denfarm 1,5 Ha terdiri 1 Ha dengan menggunakan benih Inpari 10, dan 0,5 Ha menggunakan benih Way Apoburu.   sebar pada tanggal 5 Maret 2014 dan tanam pada tanggal 25 Maret 2014 dan aplikasi penggunaan pupuk yang dilakukan diantaranya adalah Urea 150 kg, NPK Ponska 450 kg dan Pupuk Organik sebanyak 3000 kg. dalam 1 Ha.

Panen pada tanaman padi ini diperkirakan semula adalah tanggal 2 Juli 2014 namun ternyata dapat dipanen mulai tanggal 23 Juni kemarin dan diperoleh hasil ubinan rata-rata 4,3 kg. atau setara dengan 6,9  Ton per Ha GKP  sedangkan untuk benih Way Apoburu diperoleh ubin rata-rata 5,4  kg yang setara dengan  8,65 Ton GKP per Hektar. sementara lahan dilokasi pelaksanaan denfarm ini sebelum menggunakan sistem tanam Jajar Legowo 2 produktivitasnya hanya antara 5 sd 6 Ton per Ha saja.

Penyuluh yang mengawal dan mendampingi petani dalam pelaksanaan denfarm desa Purbawinangun ini adalah sdri. Dewi Pusparini,SP. dia adalah seorang THL-TBPP yang memegang wilayah binaan desa tersebut.
Pada saat panen denfarm ini banyak disaksikan oleh para petani sekitar dan para pejabat pembina diantaranya pejabat Pelaksana Teknis Sdr. Asep Pamungkas,SP,MP./Kepala Bidang Tan Pangan dan Hortikultura dari BKP5K Kabupaten yang didampingingin sejumlah pejabat dan petugas lain seperti kasubid Hortikultura Sdri. Siti Asiyah,SAP., Kepala BP3K Plumbon Sdr.Sutono,SPKP. Penyuluh Kabupaten sdr. Nandang Jumhari,SP., Hj. Yatty Nuryati,SP.,  H. Emon Sulaeman,SPKP. para Penyuluh Pendamping dari BP3K Plumbon dan PUMK dana Dekon dari Kabupaten Cirebon.
 



Ditulis :  Supriadi,SP. (Penyuluh Pertanian Madya)

Selasa, 13 Mei 2014

BP3K LEMAHABANG KAB CIREBON MAJU DALAM PENILAIAN LOMBA BP3K BERPRESTASI TINGKAT JAWA BARAT DAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Lemahabang Kabupaten Cirebon yang tempo hari telah dinilai oleh Tim dari Tingkat Provinsi Jawa Barat kemudian pada tanggal 24 Juni 2014 kemarin diverifikasi Tim Penilai Tingkat Nasional diharapkan masuk dalam kelembagaan penyuluhan kecamatan yang akan mendapat penghargaan tahun 2014,disamping BP3K Lemahabang tersebut terdapat kelembagaan ekonomi petani yang diverifikasi oleh Tim Penilai Tingkat Nasional yakni FMA Susukan, kedua kelembagaan tersebut sudah ditetapkan sebagai juara Provinsi Jabar sedang pada tingkat Nasional masih harus kita tunggu hasilnya. ***








Selasa, 29 April 2014

TEMU TEKNIS PENYULUH PERTANIAN TINGKAT KAB. CIREBON

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Kabupaten Cirebon tahun 2014, pada hari Selasa tanggal 15 April 2014 yang lalu telah di selenggarakan Temu Teknis Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten Cirebon bertempat di Aula BKP5K Kabupaten Cirebon dengan nara sumber Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Bpk.Ir.H.Rianto Adiputra,MM., Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian TPH, Penyuluh Koordinator, Penyuluh dan Peneliti dari BPTP Provinnsi Jawa Barat dan lain-lain.  Pada Temu Teknis ini hadir diantaranya unsur Dinas Pertanian, Penyuluh/Kepala BP3K Kecamatan, POPT, Kepala UPTD Pertanian, Pelaku Utama Pelaksana Denfarm dan Penyuluh Pertanian di Kabupaten.

Kegiatan ini dimaksudkan adalah untuk membangun persamaan persepsi dan meningkatkan sinergitas serta koordinasi antar instansi lingkup pertanian khususnya dalam upaya untuk mendudukkan, memerankan, memfungsikan dan menata kembali penyuluhan pertanian agar terwujud kesatuan arah dan kesatuan gerak dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. serta terus mendukung dan mengawal program utama pembangunan pertanian, untuk tercapainya empat sukses pembangunan pertanian, yakni : Swasembada dan swasembada berkelanjutan; diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan eksport, serta peningkatan kesejahteraan petani.
Lebih lanjut pada temu teknis ingkat kabupaten ini dibahas tentang pelaksanaan kegiatan dan menyusun rencana kerja penyelenggaraan Penyuluhan, enyusun matrik pengawalan dan pendampingan penerapan rekomendasi teknologi spesifik lokasi dalam kegiatan peningkatan produksi beras tingkat kabupaten, pemanfaatan Katam Terpadu dalam pendampingan SL-PTT, menyusun rencana evaluasi dan supervisi kegiatan produksi beras dan mensosialisasikan lokasi kecamatan penerima kegiatan fasilitasi kegiatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sumber dana APBN dekonsentrasi melalui Satker BAKORLUH Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2014.
Setelah Temu Teknis Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten ini selanjutnya akan dilaksanakan Temu Teknis Penyuluh Pertanian di tingkat BP3K Kecamatan, diantaranya pada tgl. 21 April 2014 dilaksanakan di BP3K Susukan, tgl. 24 April 2014 di BP3K Palimanan dan pada tgl. 25 April 2014. ke tiga BP3K tersebut merupakan Kelembagaan Penyuluhan Tingkat Kecamatan yang difasilitasi dana APBN dekonsentrasi tahun 2014 yakni kegiatan Peningkatan Kapasitas BP3K sebagai POSKO Pelaksana Pembangunan Pertanian pada kegiatan Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani TA. 2014.  ***

Ditulis : Supriadi,SP. (Penyuluh Pertanian Madya)

Selasa, 22 April 2014

ES KRIM JAMUR TIRAM



Budidaya Jamur Tiram sedang banyak diusahakan baik petani, warga masyarakat maupun para penyuluh khusunya para penyuluh wanita  di Cirebon, mengikuti permintaan pasar akan jamur tiram yang semakin banyak. Selain mudah untuk dikembangkan, jamur tiram ternyata memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia terutama untuk para vegetarian.

Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan proteinnya 10,5-30,4%. Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin 72%. Jamur tiram memiliki manfaat sebagi penurun kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor.
Berdasarkan literatur yang didapat mengenai kandungan gizi dan manfaat jamur tiram banyak masyarakat yang mulai menyukai jamur tiram dan mulai mengkreasikan olahan jamur tiramya menjadi berbagi produk olahan makanan. Jamur tiram biasanya hanya diolah menjadi jamur krispy namun kini sudah banyak ragam olahan jamur tiram lainnya, seperti sosis jamur tiram, bakso jamur tiram, sate jamur, pepes jamur, abon jamur, keripik jamur, es krim jamur tiran dan lainnya.
Berikut ini dicontohkan cara pembuatan es krim jamur tiram yang mungkin dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan harga jual untuk meningkatkan keuntungan.
Bahan untuk Pembuatan Es Krim Jamur Tiram antara lain :
  • 250gr jamur (boleh lebih, max 500gr)
  • 1/2 kaleng susu kental manis
  • 500ml susu segar/susu UHT
  • 2 butir telor (ambil kuningnya saja)
  • 1-2 santan kara
  • 2 sendok makan tepung maizena
  • Gula pasir/gula halus 100gr
  • 2 sendok teh vanilli
  • Garam secukupnya
Cara Membuat Es Krim Jamur Tiram
1.        Jamur dicuci bersih kemudian dipotong kecil2 (supaya mudah diblender), sebaiknya batang dibuang.
2.        Rebus jamur kira2 20menit, kemudian tiriskan
Setelah dingin peras secukupnya untuk mengurangi kadar airnya.
Cara I:
1.        Masukkan jamur kedalam blender.
2.        Tambahkan susu segar kemudian blender sampai benar2 halus.
3.        Setelah halus tambahkan susu kental manis, kuning telor+gula (dikocok terpisah), santan, garam.
4.        Blender lagi sampai tercampur rata selama kurang lebih 10 menit, sambil ditambahkan tepung maizena.
Cara II:
1.      Cara ini terutama kalau jamurnya agak banyak sehingga tidak bisa diblender langsung dengan susu.
2.      Masukkan jamur kedalam blender.
3.      Tambahkan air, blender sampai benar2 halus.
4.      Diamkan jamur yg sudah diblender kr2 12jam untuk memisahkan air dan jamurnya.
5.      Setelah 12jam nanti akan terpisah, airnya di bagian bawah, jamur di bagian atas. Ambil jamurnya saja.
6.      Tambahkan susu segar, susu kental manis, kuning telor+gula (dikocok terpisah), santan, garam.
7.      Blender/Mixer sampai tercampur rata sambil ditambahkan tepung maizena.
Setelah Cara I/ Cara II, lanjutkan dengan langkah dibawah ini :
1.        Tuang adonan ke dalam panci.
2.     Panaskan dengan api kecil sambil diaduk-aduk sampai adonan menjadi agak mengental tapi jangan sampai mendidih.
3.        Angkat adonan, setelah dingin masukkan vanilli, aduk sampai rata.
4.        Setelah benar2 dingin, tuang kedalam wadah lalu masukkan ke dalam freezer.
5.        Setiap 1-2 jam, adonan diaduk-aduk atau dimixer kemudian kembalikan lagi ke dalam freezer.
6.        Ulangi sampai 3-4 kali pengadukan, setelah itu biarkan sampai membeku.


*** SELAMAT MENCOBA  **
Ditulis Oleh : TITI HADININGSIH, ST. / Penyuluh Pertanian Pertama


Sumber:
Jamurtiram 31.blogspot.com/

pesan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Weblog Penyuluhan Pertanian Cherbon ini silahkan dimanfaatkan untuk penyediaan materi Penyuluhan bagi para Penyuluh dan untuk mendapatkan angka kredit pointnya juga dalam upaya transfer teknologi kepada pelaku utama