>

Senin, 14 November 2011

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN KAPUSLUH PERTANIAN PADA KONSOLIDASI AUDIT FEATI DI BALI


Pada tahun ke-lima Kegiatan P3TIP/FEATI yang merupakan tahun terakhir ada beberapa isu yang menggembirakan, tetapi sekaligus menuntut kita untuk mempertahankannya, yaitu:
1.                  Banyak kelompok tani alumni pembelajaran FMA yang berhasil membangun kelompok usaha bersama yang siap untuk mengembangkan usahanya. Kemandirian dan kreativitas petani telah terwujud, manfaat dan keuntungan ekonomis mulai diraih petani. Banyak kelompok tani non-FMA yang mengikuti mengaplikasikan teknologi pembelajaran FMA karena terbukti memberikan hasil yang memberikan nilai tambah.  Ini adalah bukti bahwa petani mau belajar dari petani, yang sejatinya merupakan embryo dari terwujudnya tujuan FEATI untuk mewujudkan sistim penyuluhan yang beorientasi pasar berdasarkan kemitraan antara petani, pemerintah dan swasta telah mulai berkembang.
2.                  Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan tim penyuluh pendamping mampu memfasilitasi mereka agar usahanya lebih berkembang lagi. Pengetahuan manajemen usaha harus dikuasai, sehingga penyuluh mampu mengawal petani menjadi entrpreneur yang bisa mewujudkan keluarga sejahtera. Dalam konteks ini manfaatkan kesempatan kaji tindak yang telah diprogramkan oleh FEATI 2011 yang akan dilaksanakan di setiap balai penyuluhan kecamatan. Mari sama-sama buktikan bahwa penyuluh mampu membangun ekonomi kerakyatan  yang tidak sekedar jargon dan wacana tanpa bukti konkrit.
3.                  Pada tahun terakhir ini kelompok tani yang potensial akan difasilitasi untuk dikembangkan lagi agribisnisnya melalui pendekatan “scaling up”. Usaha ini tidak terbatas di 13 kabupaten dari 6 provinsi yang kebetulan terpilih untuk menjadi model, tetapi juga di semua kabupaten di 18 provinsi karena dananya telah dialokasikan. Bila ini berhasil, akan menjadi bukti yang dicatat sejarah bahwa stigma yang menyebutkan habis proyek habis kegiatan tidak terbukti. Pendekatan FEATI harus berlanjut karena terbukti menunjukkan keunggulan dibandingkan proyek pemberdayaan lainnya.
4.                  Integrasi dengan program pemberdayaan lainnya mulai menunjukkan hasil. Bagaimana kelompok petani alumni FEATI yang memanfaatkan dana pinjaman dari PUAP secara tanggung-renteng, berhasil mengembalikan pinjaman dengan lancar dan merupakan kelompok terbaik dan paling taat dan tepat waktu melunasi pinjamannya dibandingkan dengan kelompok tani lain yang meminjam dana dari PUAP.  Bahkan beberapa kelompok tani hasil pembelajaran FMA ada yang dipercaya diberi pinjaman dari bank.  
Meskipun demikian ada beberapa hal yang perlu perhatian dan kerja keras lebih lanjut dari segenap pelaku FEATI, yaitu:
Pada dasarnya, manajemen keuangan berkaitan dengan scaling-up pembelajaran (FMA) sama dengan pelaksanaan FMA desa. Perbedaan hanya pada besaran nilai pembelajaran FMA. Untuk itu perlu dirancang bagaimana pengelolaan keuangan untuk tingkat yang lebih besar (scaling-up). Dalam pertemuan ini hendaknya digunakan juga untuk mendiskusikan masalah tersebut sehingga lebih operasional dan adaptable.
5.                  Secara umum, pengelolaan keuangan oleh pengelola FMA sudah baik, dengan pembukuan serta dokumen pendukungnya yang valid. Namun, pengelola FMA perlu dukungan dan bimbingan manajemen keuangan untuk  operasionalisasi agribisnis. Kondisi ini sangat penting untuk menjamin kesinambungan operasi agribisnis mereka.
6.                  Ternyata sampai saat ini masih ada beberapa kabupaten yang belum tuntas menyelesaikan penyelenggaraan proses pembelajaran FMA dengan berbagai alasan. Ada yang disebabkan karena faktor internal yang seyogianya dapat diselesaikan, tetapi ada juga faktor eksternal yang di luar kendali manajemen. Contohnya: musim yang ekstrim sehingga menunda waktu mulai tanam.  Oleh karena itu diharapkan agar kegiatan tahun 2011 dapat selesai paling lambat bulan desember tahun ini juga.
7.                  Demikian juga dengan pembangunan gedung balai penyuluhan kecamatan, baik yang baru maupun renovasi, jangan ada lagi yang meluncur ke tahun berikutnya yaitu ke tahun 2012.
8.                  Penyerapan dana lingkup badan penyuluhan dan pengembangan sumberdaya pertanian yang masih rendah ternyata dikontribusikan oleh kegiatan FEATI. Oleh karena itu kelambatan penyerapan dana ini harus dipacu agar mampu mencapai target kementerian pertanian yaitu >80% di akhir bulan Oktober.  Tetapi ingat, jangan sampai mengorbankan kualitas, jangan berlari sambil memejamkan mata. Patuhi aturan dan rambu-rambu yang ada sehingga sukses mencapai tujuan.
Terakhir, terima kasih atas jerih payah  seluruh peserta yang telah bekerja keras memberikan sumbangan pemikiran demi kemajuan FEATI ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Weblog Penyuluhan Pertanian Cherbon ini silahkan dimanfaatkan untuk penyediaan materi Penyuluhan bagi para Penyuluh dan untuk mendapatkan angka kredit pointnya juga dalam upaya transfer teknologi kepada pelaku utama