>

Selasa, 14 Januari 2014

TAHUN 2014 SAATNYA GENJOT PERTUMBUHAN PANGAN



Pemerintah berkomitmen untuk memacu pertumbuhan pangan nasional pada tahun 2014 sesuai dengan Rencana Aksi Bukittinggi yang telah dicanangkan oleh Presiden RI. Demikian dikatakan Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 Kementerian Pertanian (Senin/30/12/2013)

"Guna mencapai target pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian bersama-­sama dengan Kementerian / Lembaga Non Kementerian lainnya, Pemerintah Daerah dan para Stakeholder / pelaku dunia usaha pertanian telah berkomitmen untuk mendukung pencapaian target ketahanan pangan melalui rencana aksi Bukittinggi. Rencana aksi tersebut berisi berbagai kegiatan strategis yang akan diimplementasikan dengan mengoptimalkan semua sumber dana untuk pencapaian target-target ketahanan pangan tahun 2014," katanya.

Berdasarkan rencana aksi tersebut, produksi padi ditargetkan tumbuh 8,04 % dari 70,87 juta ton menjadi 76,57 juta ton, jagung tumbuh 12,48% dari 18,51 juta ton menjadi 20,82 juta ton, kedelai tumbuh 85,0% dari 0,81 juta ton menjadi 1,5 juta ton, gula pasir tumbuh 22,05% dari 2,54 juta ton menjadi 3,10 juta ton dan daging sapi tumbuh 26,19% dari 0,42 juta ton menjadi 0,53 juta ton. Selain itu, dalam rangka pengamanan stabilisasi harga, maka bawang merah dan cabai juga menjadi fokus perhatian untuk dipacu produksinya agar tidak terjadi gejolak harga.

Dikatakan Mentan, beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai target produksi padi pada tahun 2014 antara lain melalui Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) untuk areal seluas 4,6 juta ha, System of Rice Intensification (SRI) seluas 180 ribu ha. Optimasi lahan seluas 166,3 ribu ha, Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) seluas 1,1 juta ha, serta pembinaan dan pendampingan pertanaman padi swadaya petani seluas 6,4 juta ha. Selain itu juga dilakukan perluasan areal tanam padi, antara lain melalui cetak sawah baru seluas 40 ribu ha dan pengembangan jaringan irigasi seluas 500 ribu ha.

Sementara itu, untuk mencapai target produksi jagung tahun 2014 pemerintah melakukan kegiatan SL-PTT jagung seluas 260 ribu ha, pengembangan jagung oleh swasta seluas 3.000 ha, pembinaan dan pendampingan pertanaman jagung swadaya seluas 3,6 juta ha, serta fasilitasi pertanaman jagung melalui pembiayaan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) seluas 181 ribu ha.

"Untuk kedelai, pencapaian target produksinya melalui peningkatan produktivitas melalui kegiatan SL-PTT kedelai seluas 77,5 ribu ha dan pembinaan petani kedelai swadaya seluas 506 ribu ha. Selain itu juga akan dilakukan perluasan areal tanam kedelai seluas 340 ribu ha," kata Mentan.

Adapun upaya pencapaian target produksi gula dilakukan melalui kegiatan rawa ratoon tebu seluas 61 ribu ha, bongkar ratoon tebu seluas 8 ribu ha dan perIuasan areal tanam tebu seluas 237 ribu ha.

Untuk pencapaian target produksi daging sapi tahun 2014, pemerintah melakukan upaya peningkatan kelahiran sapi melalui lnseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (INKA) dengan target kelahiran 3,2 juta ekor, integrasi sapi-sawit 100 ribu ekor dan pemanfaatan lahan untuk padang pengembalaan seluas 164 ribu ha.

Sementara itu, peningkatan produksi bawang merah dilakukan melalui pengembangan kawasan bawang merah seluas 1,3 ribu ha, pemasyarakatan benih bawang merah bermutu, Sekolah Lapangan Pengelolaan Hama Terpadu (SL-PHT) sebanyak 108 unit, fasilitasi pertanaman bawang merah di sentra-sentra produksi dan fasilitasi pertanaman dengan memanfaatkan KKPE.

Lebih lanjut Mentan mengatakan, berbagai upaya pencapaian target produksi pangan utama dan hortikultura di atas juga diikuti dengan berbagai kegiatan pendukung berupa penyediaan benih bersertifikat dan atau bersubsidi, pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi. peningkatan jumlah dan kapasitas petugas lapangan, diseminasi dan fasilitasi penerapan paket teknologi, fasilitasi jasa alat dan mesin pertanian serta berbagai bentuk regulasi yang kondusif, antara lain regulasi mempermudah akses; pemanfaatan Iahan dan HGU, stabilisasi dan jaminan harga, pengaturan impor dan bea masuk, Perda pelarangan pemotongan sapi betina produktif, dan lain lain.

Mentan juga mengatakan, dalam rangka pencapaian target pembangunan pertanian tahun 2014 tersebut, Kementerian Pertanian mendapat alokasi APBN tahun 2014 sebesar Rp 15,47 triliun yang sebagian besar dialokasikan ke daerah dalam bentuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Selain itu juga diaIokasikan subsidi untuk pupuk sebesar Rp 21,05 triliun dan subsidi benih sebesar Rp 1,56 triliun. Direncanakan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk implementasi rencana aksi Bukittinggi (di luar subsidi pupuk dan benih) mencapai Rp 66,9 triliun.

"Pertumbuhan sektor pertanian akan semakin besar peranannya sebagai penggerak ekonomi rakyat apabila kebijakan perdagangan juga kondusif bagi usaha petani, pertumbuhan industri hilir semakin dipercepat, infrastruktur irigasi diperbaiki dan dikembangkan serta adanya dukungan ketersediaan lahan untuk perluasan dapat diselenggarakan guna mendukung Rencana Aksi Bukittinggi," jelas Mentan.

Sumber : Biro Umum dan Humas Kementan / www.deptan.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Weblog Penyuluhan Pertanian Cherbon ini silahkan dimanfaatkan untuk penyediaan materi Penyuluhan bagi para Penyuluh dan untuk mendapatkan angka kredit pointnya juga dalam upaya transfer teknologi kepada pelaku utama